Pengikut

Minggu, 01 April 2012

300 Peribahasa INDONESIA Untuk SD dan SLTP BAB IV


PAGAR.
227. Pagar makan tanaman.
- orang yang wajib memelihara, ia sendiri yang merusaknya.

PANAS.
228. Panas setahun di hapus hujan oleh sehari.
- kebaikan yang banyak terhapus oleh kesalahan yang sedikit.

229. Tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan .
- tetap aturannya, tidak akan berubah.

PANDANG.
230. Pandang jauh dilayangkan, pandang dekat di tukikkan.
- suatu hal yang dipertimbangkan dengan saksama.

PANCING.
231. Niat hati hendak memancing, tak mau membuang umpan.
- mau untung saja, tapi tak mau mengeluar kan uang / biaya.

232. Memancing di air keruh.
- mencari keuntungan di dalam suasana yang sedang kacau.

PATI.
233. Ambil patinya, ambil ampas nya.
- mengambil manfaat dari suatu kejadian, mana yang baik dan benar dilaksanakan, sedangkan yang jelek di kesampingkan.

PATAH.
234. Patah tumbuh, hilang berganti.
- hilang satu bermunculan yang lain.

PASAK.
235. Besar pasak daripada tiang.
- besar pengeluarn daripada pendapatan.

PAYUNG.
236. Sedia payung sebelum hujan.
- berhati hati sebelum terkena bahaya atau musibah.

PIKIR.
237. Pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna.
- segala sesuatu yang dikerjakan harus dipikirkan terlebih dahulu, sebelum akhirnya menyesali apa yang diperbuat.

PINANG.
238. Seperti pinang di belah dua.
- dua barang atau dua orang yang serupa benar.

PISANG.
239. Takkan pisang berbuah dua kali.
- walau pun bodoh kalau pernah kena tipu, tentu berhati-hati.

240. Pisang ditanam tak berjantung.
- daya upaya untuk mendapatkan ke untungan akhirnya tidak mengahasilkan apa-apa.

PISAU.
241. Tajam pisau karena di asah.
- jadi pandai karena selalu belajar.

PUCUK.
242. Pucuk di cinta, ulam pun tiba.
- mendapat sesuatu yang sangat di butuhkan.

PUTUS.
243. Putus tali tempat bergantung, terbang tanah tempat berpijak.
- kehilangan orang tempat menumpang hidup, sehingga jadi putus harapan.

244. Putus benang boleh di hubung, putus orang lalu bwercerai.
- ditingalkan istri atau suami tak begitu sulit karena bisa kawin lagi, tetapi ditinggalkan sanak keluarga, berakibat susah karena tak ada gantinya.

RAKIT.
245. Berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian.
- bekerja keras terlebih dahulu, baru kemudian memetik hasilnya.

RAMBUT.
246. Bagai rambut dibelah tujuh.
- Sulit sekali.

RAUT.
247. Duduk meraut ranjau, berdiri melihat musuh.
- bekerja terus menerus, tak suka membuang waktu.

RASA.
248. Yang makan rasa, yang dilihat rupa, yang didengar bunyi.
- segala sesuatu itu diperlakukan menurut buktinya.

249. Tuturkan kata, binasa. turutkan hati, mati.
- akan beroleh kesusahan bila menuruti hawa nafsu.

RIAK.
250. Air beriak tanda tak dalam, air berguncang tanda tak penuh.
- banyak bicara tapi tak banyak pengetahuan.

RINGAN.
251. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul.
- saling membantu apabila ada kesusahan.

RUYUNG.
252. Awak yang payah membelah ruyung, orang lain yang beroleh sagunya.
- kita yang susah payah, sedangkan orang lain yang mendapatkan hasilnya. 

RUSA.

253. Sebagai rusa masuk kampung.
- menyerahkan diri.

RUPA.
254. Rupa harimau, hati tikus.
- wajahnya seram tetapi hatinya kecil, penakut.

ROTAN.
255. Tak ada rotan akar pun jadi.
- tak ada yang satu yang lain dapat menggantikannya.

256. Ada rotan ada duri.
- ada kebahagiaan, juga ada kesusahan.

SALAH.
257. Salah makan memuntahkan, salah tarik mengembalikan, salah langkah surut kembali.
- jika terbukti bahwa pekerjaan yang dikerjakan itu salah, maka perbaiki dulu supaya selamat seterusnya.

SAMPAN.
258. Ada sampan hendak berenang.
- ada pekerjaan yang ringan, mencari pekerjaan yang berat.

259. Sampan ada, pengayuh tidak.
- tidak mempunyai alat yang lengkap untuk melakukan suatu pekerjaan.

SANGGUL.
260. Terlindung oleh sanggul.
- kuat yang perempuan dari pada yang laki-laki.

SARUNG.
261. Yang bungkuk juga dimakan sarung.
- yang tidak jujur atau yang bersalahjuga yang menang.

SEMANGAT.
262. Mempertinggi semangat anjing.
- memperbaiki nama orang jahat, akhirnya dikecewakan.

SEPERTI.
263. Seperti api dalam sekam.
- menjalankan tindakan kejahatan dengan diam-diam.

SELIMUT.
264. Malam berselimut embun, siang berkerudung awan.
- sangat miskin dan tidak mempunyai tempat tinggal.

SEMUT.
265. Mati semut karena manisan.
- manusia itu terpedaya oleh ucapannya.

266. Mati semut krena gula.
- manusia dapat ditaklukkan dengan perangai yang baik, budi pekerti yang tinggi, dan budi bahasa yang halus.

SEPAT.
267. Bodoh-bodoh sepat, tak makan pancing emas.
- sebodoh-bodohnya orang masih dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk bagi dirinya.

SERIGALA.
268. Serigala berbulu domba.
- orang yang tampaknya bodoh dan menurut, tetapi hatinya jahat.

SESAL.
269. Pikir dulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna.
- jika mengerjakan sesuatu harus dipikirkan dulu untung ruginya, agar tidak menyesal dikemudian.

SIAMANG.
270. Bagai siamang kurang kayu.
- sangat susah hidupnya, karena tidak adanya sarana yang bisa dipergunakan sehari-hari.

SUMUR.
271. Sumur digali, air terbit.
- apa yang didapat itu lebih banyak, dari pada yang diharapkan semula.

272. Bagai bersumur di tepi rawa.
- orang yang selalu cemburu.

SURAT.
273. Bagai menyuratdi atas air.
- mengerjakan pekerjaan yang sia-sia, tiada mendapat hasilnya.

SUSU.
274. Air susu dibalas dengan air tuba.
- kebikan dibalas dengan kejahatan.

SUMBAT.
275. Mulut tabuh dapat disumbat, mulut orang bagai mana menyumbatnya?.
- sangat sukar menyimpan rahasia, sekali tersiar terus diketahui orang banyak.

TAJAM.
276. Yang tajam tumpul, yang bisa tawar.
- kata yang lemah lembut dapat menwarkan hati yang panas dan dapat mendamaikan yang berselisih.

277. Betapa pun tajam pisau parang, tajam lagi mulut manusia.
- sering kali kata-kata manusia yang tajam itu lebih melukai hati seseorang daripada tertusuk pisau yang tajam.

TAJI.
278. Belum bertaji hendak berkokok.
- belum berpengalaman atau ber ilmu tinggi, tetapi sudah sombong.

TAHU.
279. Tahu makan, tahu simpan.
- rah asia itu harus disimpan baik-baik.

TAKUT.
280. Digenggam takut mati, dilepas takut terbang.
- kita tak dapat memilih salah satu nya, karena sama-sama merugikan.
 

281. Takutkan hantu, takutkan bangkai.
- takut rugi sedikit, akhirnya rugi banyak.
- takut akan susah sedikit jadinya susah besar.

TALI.
282. Sepanjang-panjang tali, tidak sepanjang mulut manusia.
- rahasia itu sekali diketahui orang, dalam waktu yang sangat singkat, akhirnya tersiar kemana-mana.

TANGAN.
283. Tangan menyencang, bahu memikul.
- kita akan menerima ganjaran dari perbuatan yang kita lakukan.

284. Tangn kanan jangan percaya tangan kiri, luka tangan kanan oleh tangan kiri.
- jang an lah percaya pada sahabat kita, karena sahabat itu menjatuhkan pekerjaan atau nama baik kita.

TANGGA.
285. Berjanjang naik, bertangga turun.
- segala sesuatu itu dikerjakan menurut aturan yang berlaku, dari permulaan sampai penghabisan.

TARI.
286. Menari diladang orang.
- bersuka ria di atas penderitaan lain.

TEBING.
287. Berarak ketebing.
- berlomba-lomba mengerjakan yang berbahaya.

TEBU.
288. Bertanam tebu dibibir.
- kata-katanya manis, karena ada yang dikehendaki.

TELINGA.
289. Masuk telinga kanan, keluar telinga kiri.
- nasehat didengarkan, tatapi tidak di indahkan.

TELOR.
290. Seperti telor di ujung tanduk.
- keadaan yang sangat sulitsedikit kurang berhati-hati celaka lah kita.

TEPUK.
291. Bertepuk sebelah tangan tiada akan berbunyi.
- ketidak sepakatan kedua belah pihak, sehingga tidak akan terjadi pemahaman.

TIMBANG.
292. Tibangan berat sebelah.
- seseorang yang tidak adil.

TINGGI.
293. Terlalu tinggi jatuh, terlalu panjang patah.
- orang yang tamak akan harta atau kedudukan akhirnya celaka juga.

TONG.
294. Tong kosong berbunyi nyaring.
- orang yang banyak berkata biasanya orang yang sedikit ilmu penegtahuannya.

TULANG.
295. Tinggal tulang dengan kulit.
- orang yang kurus sekali badannya.

TUPAI.
296. Sepandai pandai tupai melompat, sekali gagal juga.
- walau pandai sekalipun, sekali-kali salah juga..

UMUR.
297. Umur setahun jagung, darah setampuk pinang.
- masih muda, belum banyak pengalaman.

UANG.
298. Setali tiaga uang.
- sama saja ; semacamnya.

WAKTU.
299. Sembahyang berwaktu, janji berketika.
- sesuatau ada batasnya, janganlah meliwati batas.

ZAMAN.
300. Zaman beralih musim bertukar.
- sesuatau itu akan berubah menurut kaeadaan zaman dan kodrat tuhan.


SELESAI.
Mohon maaf jika ada kekurangan dalam penulisan ini ada kekurang atau ada kesalahan, mohon kritik saran yang membantu untuk menyempurnakan tulisan tersebut, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan TERIMA KASIH.
"wabillahi taufiq wall hidayah summa salamualaikum warah matullahi wabarakatuh......,".
 

Jumat, 30 Maret 2012

300 Peribahasa INDONESIA Untuk SD dan SLTP BAB V


LUBANG.
203. Barang siapa menggali lubang, ia akan terperosok kedalamnya.
- barang siapa mencelakakan orang lain, maka ia akan memikul akibat dari perbuatannya.

204. Gali lubang, tutup lubang.
- berhutang terus menerus, yang lama dibayar dengan berhutang lagi.

LUMPUR.
205. Beroleh lumpur di tempat kering.
- selalu mendapat kesusahan dengan tidak ada sebab-sebabnya.

MADU.
206. Diluar bagai madu, didalam bagai empedu.
- kata-katanya manis, tetapi hatinya jahat.

207. Manis bagai madu, pahit bagai empedu.
- kalao baik sangat baik, kalao marah sangat marah.

MAHAL.
208. Mahal di beli,  sukar (susah) dicari. 
- suatu barang yang sukar ( susah ) didapatkan.

MALANG.
209. Malang tak boleh ditolak,mujur tak boleh di raih.
- kita tak dapat menentukan nasif buruk atau baik.

MALU.
210. Malu bertanya sesat di jalan.
- jangan lah malu bertanya kalau belum tau.

211. Malu-malu kucing.
- pura-pura malu.

MANIS.
212. Habis manis sepah dibuang.
- setelah tak berguna dibuang begitu saja.

213. Lewat di manis masam,ewat diharum busuk.
- mulanya saling menyayangi, pada akhirnya saling bertentangan.

MARA.
214. Mara jangan dipakai, rezeki jangan ditolak.
- jangan menolak rezeki walaupun sedikit dan janganlah mencari-cari  kesusahan.


MASAK. 
215. Masak diluar , mentah didalam.
- manis tutur katanya, busuk hatinya.


MATA.
216. Hilang dimata, dihati jangan.
- walaupun saling berjauhan, tetapi tetap lekat dihati.


MUKA.
217. Mengambil muka.
- berkelakuan baik supaya disayangi orang lain.


MULUT.
218. Murah dimulut, mahal ditimbangan 
- mudah menjanjikan sesuatu, tetapi tak satupun yang ditepati.


MUSUH.
219. Musuh dalam selimut.
- musuh dari kawan sendiri.


NANGKA.
220. Siapa makan nangka, maka akan kena getah nya.
- kita harus bertanggung jawab atas perbuatan yang kita lakukan dan memikul segala akibatnya.


NASI.
221. Nasi sudah menjadi bubur.
- perbuatan yang terlanjur dilakukan tak mungkin diperbaiki lagi.

222. Nasi dimakan rasa sekam, air diminum rasa duri.
- sangat beduka cita.


223. Sambil berdiang nasi masak.
- sambil mengerjakan sesuatu pekerjaan, selesai juga pekerjaan yang lain.


NILA.
224. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.
- kebaikan yang banyak terhapus oleh kesalahan yang sedikit.


PADI.
225. Bagai menumbuk padi hampa.
- seseorang yang diberitakan kaya, tetapi sebenarnya miskin.

226. Seperti ilmu padi, kian berisi kian merunduk.
- orang yang makin tinggi ilmunya, makin ia merendahkan dirinya kepada siapa pun.

Minggu, 25 Maret 2012

300 Peribahasa INDONESIA Untuk SD dan SLTP BAB VI

HEMAT.
161. Hemat pangkal kaya, sia-sia utang tumbuh.
- barang siapa ingin kaya hendaklah hemat dan menabung, pemborosan pasti mempunyai banyak utang.

HIDUNG.
162. Seperti kerbau dicocok di hidung.
- tidak membantah, selalu menurut saja.

HIDUP.
163. Dari pada hidup bercermin bangkai, lebih baik mati berkalang tanah.
- lebih baik mati dari pada hidup menanggung malu.

164. Hidup segan, mati tak mau.
- hidup penuh kesusahan, karena lama menanggung sakit.

165. Hidup dikandung adat, mati dikandung tanah.
- selama kita hidup harus menaati aturan-aturan atau hukum, karena pada akhirnya kitapun mati dan harus mempertanggung jawabkan kehidupan kita dimuka bumi ini.

HILANG.
166. Hilang tak tentu rimbanya, mati tak tentu kuburnya.
- tak berketentuan, belum ada kepastiannya.

HUJAN.
167. Hujan emas di negri orang, hujan batu dinegri sendiri, baik juga di negri sendiri.
- betapa mulianya diperantauan, lebih bahagia/lebih senang di negri sendiri.

168. Tak lapuk karena hujan, tak lekang karena panas.
- tidak dapat berubah ( tetap).

HULU.
169. Dihulunya keruh, dimuaranya pun keruh.
- jika permulaannya jelek, akhirnya pun jelek juga.

IBU.
170. Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah.
- kasih ibu tiada terhingga, tetapi kasih anak terbatas, kadang-kadang tidak ada sama sekali.

IKAN.
171. Seperti ikan pulang kelubuk.
- orang yang pulang ketempat asalnya, tak mudah ia pergi lagi.

172. Ikan gantung, kucing tunggu
- kesal melihat barang yang diinginkan,tetapi tidak mungngkin didapatkan.

173. Ikannya belum didapat,tetapi airnya sudah keruh.
- tindakan yang tidak bijaksana.

IKUT.
 174. Ikut hati mati, ikut rasa binasa, ikut mata buta.
- janganlah menuruti hawa nafsu, supaya selamat.

IRIS.
175. Bagai di iris denagan sembilu.
- sakit hati yang sangat sedih.

ITIK.
176. Seperti iti pulang petang.
- jalannya tidak benar (suka menyeleweng).

177.Tak usah itik di ajar berenang.
- tidak berguna mengajarkan sesuatu kepada orang yang sudah tahu.

INDAH.
178. Indah kabar daripada rupa.
- lebih bagus apa yang dikabarkan daripada kenyataannya.

JANTUNG.
179. Makan hati berulam jantung.
- sangat sedih melihat kelakuan keluarga yang kurang baik.

JATUH.
180. Sudah jatuh, ditimpa tangga.
- ditimpa musibah berturut – turut.

181. Buah jatuh kepangkalnya.
- tabiat oarang tuaturun kepadanya.

KACANG.
182. Karena panas hari, lupa kacang akan kulitnya.
- seseorang yang telah dapat kebahagiaan, lupa kepada orang yang pernah menolong nya.

KAKI.
183. Berjalan peliharakan kaki, berkata peliharakan lidah.
- mengerjakan atau berbuat sesuatu harus berhati-hati, karena jika sudah salah tak dapat diperbaiki lagi, kata kata yang salah atau jelek tak mudah ditrik kembali.

184. Cepat kaki, ringan tangan.
- selalu cepat atau siap menolong orang lain.

KAPAL.
185. Besar kapal, besar gelombang.
- makin tinggi kedudukan makin banyak rintangan.

KATAK.
186. Seperti katak dibawah tempurung.
- orang yang kurang luas pandangannya.

187. Katak hendak jadi lembu.
- hendak meniru kelakuan orang yang besar, akibatnya kesusahan yang didapat.

KAYA.
188. Rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya.
- ingin pandai hendaklah belajar, dan bila ingin kaya berhematlah.

KAWAN.
189. Menohok kawan seiring.
- mencelakakan kawan sendiri.

KERBAU.
190. Seperti kerbau dicocok di hidung.
- orang yang bodoh dan selalu menurut saja.

KENAL.
191. Karena tak kenal, maka tak sayang.
- jika belum mengetahui, kita belum dapat mengatakan baik buruknya.

KERIS.
192. Seperti keris makan tuan.
- tipu daya yang dipakai akhirnya membinasakan diri sendiri.

KULIT.
193. Karena tebal kulit muka.
- orang yang tidak mempunyai rasa malu.

KUMAN.
194. Kuman disebrang lautan tampak, gajah dipeluuk mata tiada tampak.
- kesalahan orang lain yang kecil diketahui, kesalahan diri sendiri yang sangat besar tiada diketahui.

LABA.
195. Laba sama dibagi, rugi sama diterjuni.
- sama- sama beruntung dan sama- sama merugi.

196. Belum tahu akan laba merugi.
- belum berpengalaman hingga belum dapat membedakan baik dan buruk.

LADANG.
197. Lain lading lain belalang, lain lubuk lain ikannya.
- masing-masing daerah mempunyai adat istiadat sendiri-sendiri.

LAMPU.
198. Seperti lampu kekurangan minyak,
- seseorang yang miskin, yang hidupnya makin hari makin susah.

LANCUNG.
199. Sekali lancung keujian, seumur hidup orang tak percaya.
- sekali saja kita mengingkari janji, selama-lamanya orang tidak akan percaya.

LEMAH.
200. Lemah tak patah, lunak tak hancur.
- kelihatan tak berdaya, tetapi tak dapat dipermainkan.

LEMPAR.
201. Lempar batu sembunyi tangan.
- melakukan pekerjaan yang membikin kacau, tapi seolah-olah tidak tahu apa-apa.

LIDAH
202. Berkata peliharakan liddah, berjalan peliharakan kaki.
- berhati-hati dalam mengatakan atau berbuat sesuatu, jangan sampai melakukan kesalahan.

Sabtu, 24 Maret 2012

300 Peribahasa INDONESIA Untuk SD dan SLTP BAB III



BUAH.
102. Sebab buah dikenal pohonnya.
- tingkah laku, budi bahasa, dan perangai seseorangdapat menentukan ketinggian budinya.

103. Buah manis berulat didalamnya.
- kata- katanya sangat manis dan menarik, tapi hatinya jahat.

BUAYA.
104. Lepas dari mult buaya, masuk kedalam mulut harimau.
- sama besar bahayanya.

BUDI.
105. Yang elok budi, yang indah bahasa.
- budi bahasa yang baik itulah yang menyelamatkan kita.

106. Sebab budi boleh kedapatan.
- jatuh kehormatannya, karena tingkah laku yang jelek.

BUIH.
107.Kalau pandai meniti buih, selamat badan kesebrang.
- jika keras kemauan untuk mengerjakan sesuatu, walaupun susah niscaya berhasil pula.

BUKIT.
108. Berdikit-dikit, lama-lama menjadi bukit.
- ilmu atau harta yng dikumpulkan dari sedikit, lama – lama menjadi banyak.

109. Kebukit sama mendaki, ke lurah sama menuruni.
- sama- sama senang dan sama-sama susah.

110. Tak ada bukit yang tak dapat didaki, tak ada lurah yang tak dapat di turuni.
- tak ada pekerjaan yang susah, jika dikerjakan dengan kesungguhan.

BULAN.
111. Bagai bulan kesiangan.
- perwan yang pucat muka nya, karena kurang tidur.

112. Seperti kejatuhan bulan.
- mendapatkan keuntungan yang sangat besar.

113. Seperti bualan dengan matahari.
- perjodohan yang sesuai.

114. Sicibol merindukan bulan.
- menghendaki sesuatu yang mustahil.

BUMI.
115. Bumi dipijak, langit di junjung.
- mengerjakan dan menjunjung tinggi segala perintah dan nasehatnya.

116. Bagai bumi dan langit.
- perbedaan yang sangat besar.
BUNDA.
117. Jangan salahkan bunda yang mengandung, salah oleh badan yang buruk pinta.
- menyesali untung yang merugikan.

BUNGA.
118. Dimana bunga kembang, disitu kumbang banyak.
- di tempat gadis yang cantik disitu biasanya berkumpul para pemuda.

119. Bunga yang harum itu ada juga durinya.
- tak ada yang sempurna, walaupun sedikit pasti ada celanya.

BURUNG.
120. Harapkan burungterbang tinggi, punai ditangan dilepaskan.
- mengharapkan keuntungan yang sangat besar yang belum tentu didapatkan, keuntungan yang kecil telah dilepaskan.

BUTA.
121.  Seperti orang buta kehilangan tongkat.
- dalam keadaan yang sulit, tak tahu akal untuk berbuat sesuatu.

CACING.
122. Seperti cacing kepanasan.
- orang yang gelisah.

CERMIN.
123. Janganbercermin di air keruh.
- jangan lah mencontoh hal yang buruk.

124. Buruk muka, cermin dibelah.
- kesalahan sendiri tetapi dijatuhkan kepada orang lain.

CUPAK.
125. Cupak sepanjang betung, adat sepanjang jalan.
- mengerjakan sesuatu hendaklah menurut aturan yang berlaku.

DALAM.
126. Dalam laut dapat diduga, dalam hati siapa tahu.
- tidak dapat mengetahui isi hati orang lain.

DATANG.
127. Datang tampak muka, pergi tampak punggung.
- waktu datang baik, waktu perginya pun harus baik pula.

DAYUNG.
128. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.
- dapat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang bersamaan.

DAPAT.
129. Mendapat sama berlaba, merugi sama kehilangan.
- se ia sekata, sejalan sepikiran, sehina semalu.

DARAH.
130. Orang yang berdarah biru.
- orang bangsawan.

131. Menjadi darah daging.
- menjadi kebiasaan yang telah mendalam dan tak dapat diubah lagi.

DUDUK.
132. Duduk salah, berdiri pun salah.
- serba salah.

133. Belum duduk sudah meluncur.
- melakukan pekerjaan dengan tergesa-gesa, tanpa berpikir lebih dahulu.

134. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi.
- sederajat.

DURI.
135. Seperti duri dalam daging.
- hati yang sangat sakit, karena kata-kata yang meluakai perasaan.

DURIAN.
136. Mendapat durian runtuh.
- mendapat keuntungan/rezeki yang besar dengan tak terduga.

ELOK.
137. Elok bahasa akan bekal hidup, elok budi akan bekal mati.
- dengan berbudi bahasa yang baik orang akan tetap dikenal dan disayang selama seseorang itu masih hidup ataupun sesudah mati.

EMAS.
138. Utang emas dapat dibayar, utang budi dibawa mati.
- budi yang baik itu akan di ingat selama-lamanya.

139.  Kalau ada ber emas hidup, tiada ber emas mati.
- tiadak akan menederita kesusahan hidup, jika mempunyai penghasilan yang tetap.

EMPEDU.
140. Bagai empedu lekat dihati.
- kasih sayang yang sangat mesra dan tidak dapat diceraikan.

GADING.
141. Tak ada gading yang tak retak.
- tak ada sesuatu yang sempurna, walaupun sedikit pasti ada cacatnya.

142. Semahal-mahal gading, kalau patah tidak berguna.
- semulia-mulianya orang, kalau ia berbuat kejahatan, tentu tak akan berharga lagi dalam masyarakat.

GAJAH.
143. Gajah mati karena gadingnya.
- binasa karena kekayaannya atau kebesarannya.

144. Gajah berjuang dengan gajah, pelanduk mati ditengah tengah.
- jika terjadi pertengkaran para pemimpin rakyat jelata yang menjadi kurban.

GAYUNG.
145. Gayung bersambut, kata berjawab.
- dengarkan dulu kata orang lain, baru kita memberikan tanggapan.

GARAM.
146. Membuang garam dilaut.
- memberikan pertolongan kepada orang yang tidak membutuhkan  pertolongan.

147. Garam dilaut, asam digunung, akhirnya bertemu dalam belanga.
- kalau sudah jodoh meskipun berlainan tempat akan bertemu juga.

GARUK.
148. Belum berkuku hendak menggaruk.
- belum berkuasa sudah berlagak mencari kesalahan orang lain.

GEMUK.
149. Gemuk membuat lemak, cerdik membuang kawan.
- orang yang tiadak mengindahkan kaum kerabatnya.

GULA.
150. Semanis-manis gula ada pasir didalamnya.
- kata-kata yang manis kadang kala mengandung tipu muslihat.

151. Hitam-hitam gula jawa.
- walaupun hitam tapi manis wajahnya.

GUNUNG.
152. Takkan lari gunung dikejar, hilangkabut tampaklah ia.
- mengerjakan sesuatu hendaklah hati-hati agar selamat.

153. Mksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai.
- mempunyai cita-cita yang tinggi, tetapi tak mampu untuk mencapainya.

154. Rendah gunung, tinggi harapan.
- meskipun keadaan kurang memuaskan, tetapi mempunyai harapan yang tinggi.

HARI.
155. Hari pagi dibuang-buang, hari petang dikejar-kejar.
- pekerjaan yang slalu ditunda-tunda untuk mengerjakan, akhirnya terbengkalai.

HARIMAU.
156. Sudah masuk kedalam mulut harimau.
- talah pasti mati atau sengsara, karena tidak mungkin tertolong lagi.

157. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama.
- orang yang selama hidupnya bertingkah laku dan berbuat baik, setelah matinya pun tetap dikenang.

158. Takkan harimau makan anaknya.
- mustahil seseorang mencelakakan anak nya, walaupun berdosa besar sekalipun.

HATI.
159. Hati tak lepas,dendam tak sudah.
- belum memperoleh kepuasan.

160. Hati bagai pelepahjantung bagai jantung pisang, telinga bagai telinga rawah.
- orang yang tidak mempunyai perasaan halus, tidak tahu membedakan baik dan buruk.