Pengikut

Jumat, 30 Maret 2012

300 Peribahasa INDONESIA Untuk SD dan SLTP BAB V


LUBANG.
203. Barang siapa menggali lubang, ia akan terperosok kedalamnya.
- barang siapa mencelakakan orang lain, maka ia akan memikul akibat dari perbuatannya.

204. Gali lubang, tutup lubang.
- berhutang terus menerus, yang lama dibayar dengan berhutang lagi.

LUMPUR.
205. Beroleh lumpur di tempat kering.
- selalu mendapat kesusahan dengan tidak ada sebab-sebabnya.

MADU.
206. Diluar bagai madu, didalam bagai empedu.
- kata-katanya manis, tetapi hatinya jahat.

207. Manis bagai madu, pahit bagai empedu.
- kalao baik sangat baik, kalao marah sangat marah.

MAHAL.
208. Mahal di beli,  sukar (susah) dicari. 
- suatu barang yang sukar ( susah ) didapatkan.

MALANG.
209. Malang tak boleh ditolak,mujur tak boleh di raih.
- kita tak dapat menentukan nasif buruk atau baik.

MALU.
210. Malu bertanya sesat di jalan.
- jangan lah malu bertanya kalau belum tau.

211. Malu-malu kucing.
- pura-pura malu.

MANIS.
212. Habis manis sepah dibuang.
- setelah tak berguna dibuang begitu saja.

213. Lewat di manis masam,ewat diharum busuk.
- mulanya saling menyayangi, pada akhirnya saling bertentangan.

MARA.
214. Mara jangan dipakai, rezeki jangan ditolak.
- jangan menolak rezeki walaupun sedikit dan janganlah mencari-cari  kesusahan.


MASAK. 
215. Masak diluar , mentah didalam.
- manis tutur katanya, busuk hatinya.


MATA.
216. Hilang dimata, dihati jangan.
- walaupun saling berjauhan, tetapi tetap lekat dihati.


MUKA.
217. Mengambil muka.
- berkelakuan baik supaya disayangi orang lain.


MULUT.
218. Murah dimulut, mahal ditimbangan 
- mudah menjanjikan sesuatu, tetapi tak satupun yang ditepati.


MUSUH.
219. Musuh dalam selimut.
- musuh dari kawan sendiri.


NANGKA.
220. Siapa makan nangka, maka akan kena getah nya.
- kita harus bertanggung jawab atas perbuatan yang kita lakukan dan memikul segala akibatnya.


NASI.
221. Nasi sudah menjadi bubur.
- perbuatan yang terlanjur dilakukan tak mungkin diperbaiki lagi.

222. Nasi dimakan rasa sekam, air diminum rasa duri.
- sangat beduka cita.


223. Sambil berdiang nasi masak.
- sambil mengerjakan sesuatu pekerjaan, selesai juga pekerjaan yang lain.


NILA.
224. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.
- kebaikan yang banyak terhapus oleh kesalahan yang sedikit.


PADI.
225. Bagai menumbuk padi hampa.
- seseorang yang diberitakan kaya, tetapi sebenarnya miskin.

226. Seperti ilmu padi, kian berisi kian merunduk.
- orang yang makin tinggi ilmunya, makin ia merendahkan dirinya kepada siapa pun.

Minggu, 25 Maret 2012

300 Peribahasa INDONESIA Untuk SD dan SLTP BAB VI

HEMAT.
161. Hemat pangkal kaya, sia-sia utang tumbuh.
- barang siapa ingin kaya hendaklah hemat dan menabung, pemborosan pasti mempunyai banyak utang.

HIDUNG.
162. Seperti kerbau dicocok di hidung.
- tidak membantah, selalu menurut saja.

HIDUP.
163. Dari pada hidup bercermin bangkai, lebih baik mati berkalang tanah.
- lebih baik mati dari pada hidup menanggung malu.

164. Hidup segan, mati tak mau.
- hidup penuh kesusahan, karena lama menanggung sakit.

165. Hidup dikandung adat, mati dikandung tanah.
- selama kita hidup harus menaati aturan-aturan atau hukum, karena pada akhirnya kitapun mati dan harus mempertanggung jawabkan kehidupan kita dimuka bumi ini.

HILANG.
166. Hilang tak tentu rimbanya, mati tak tentu kuburnya.
- tak berketentuan, belum ada kepastiannya.

HUJAN.
167. Hujan emas di negri orang, hujan batu dinegri sendiri, baik juga di negri sendiri.
- betapa mulianya diperantauan, lebih bahagia/lebih senang di negri sendiri.

168. Tak lapuk karena hujan, tak lekang karena panas.
- tidak dapat berubah ( tetap).

HULU.
169. Dihulunya keruh, dimuaranya pun keruh.
- jika permulaannya jelek, akhirnya pun jelek juga.

IBU.
170. Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah.
- kasih ibu tiada terhingga, tetapi kasih anak terbatas, kadang-kadang tidak ada sama sekali.

IKAN.
171. Seperti ikan pulang kelubuk.
- orang yang pulang ketempat asalnya, tak mudah ia pergi lagi.

172. Ikan gantung, kucing tunggu
- kesal melihat barang yang diinginkan,tetapi tidak mungngkin didapatkan.

173. Ikannya belum didapat,tetapi airnya sudah keruh.
- tindakan yang tidak bijaksana.

IKUT.
 174. Ikut hati mati, ikut rasa binasa, ikut mata buta.
- janganlah menuruti hawa nafsu, supaya selamat.

IRIS.
175. Bagai di iris denagan sembilu.
- sakit hati yang sangat sedih.

ITIK.
176. Seperti iti pulang petang.
- jalannya tidak benar (suka menyeleweng).

177.Tak usah itik di ajar berenang.
- tidak berguna mengajarkan sesuatu kepada orang yang sudah tahu.

INDAH.
178. Indah kabar daripada rupa.
- lebih bagus apa yang dikabarkan daripada kenyataannya.

JANTUNG.
179. Makan hati berulam jantung.
- sangat sedih melihat kelakuan keluarga yang kurang baik.

JATUH.
180. Sudah jatuh, ditimpa tangga.
- ditimpa musibah berturut – turut.

181. Buah jatuh kepangkalnya.
- tabiat oarang tuaturun kepadanya.

KACANG.
182. Karena panas hari, lupa kacang akan kulitnya.
- seseorang yang telah dapat kebahagiaan, lupa kepada orang yang pernah menolong nya.

KAKI.
183. Berjalan peliharakan kaki, berkata peliharakan lidah.
- mengerjakan atau berbuat sesuatu harus berhati-hati, karena jika sudah salah tak dapat diperbaiki lagi, kata kata yang salah atau jelek tak mudah ditrik kembali.

184. Cepat kaki, ringan tangan.
- selalu cepat atau siap menolong orang lain.

KAPAL.
185. Besar kapal, besar gelombang.
- makin tinggi kedudukan makin banyak rintangan.

KATAK.
186. Seperti katak dibawah tempurung.
- orang yang kurang luas pandangannya.

187. Katak hendak jadi lembu.
- hendak meniru kelakuan orang yang besar, akibatnya kesusahan yang didapat.

KAYA.
188. Rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya.
- ingin pandai hendaklah belajar, dan bila ingin kaya berhematlah.

KAWAN.
189. Menohok kawan seiring.
- mencelakakan kawan sendiri.

KERBAU.
190. Seperti kerbau dicocok di hidung.
- orang yang bodoh dan selalu menurut saja.

KENAL.
191. Karena tak kenal, maka tak sayang.
- jika belum mengetahui, kita belum dapat mengatakan baik buruknya.

KERIS.
192. Seperti keris makan tuan.
- tipu daya yang dipakai akhirnya membinasakan diri sendiri.

KULIT.
193. Karena tebal kulit muka.
- orang yang tidak mempunyai rasa malu.

KUMAN.
194. Kuman disebrang lautan tampak, gajah dipeluuk mata tiada tampak.
- kesalahan orang lain yang kecil diketahui, kesalahan diri sendiri yang sangat besar tiada diketahui.

LABA.
195. Laba sama dibagi, rugi sama diterjuni.
- sama- sama beruntung dan sama- sama merugi.

196. Belum tahu akan laba merugi.
- belum berpengalaman hingga belum dapat membedakan baik dan buruk.

LADANG.
197. Lain lading lain belalang, lain lubuk lain ikannya.
- masing-masing daerah mempunyai adat istiadat sendiri-sendiri.

LAMPU.
198. Seperti lampu kekurangan minyak,
- seseorang yang miskin, yang hidupnya makin hari makin susah.

LANCUNG.
199. Sekali lancung keujian, seumur hidup orang tak percaya.
- sekali saja kita mengingkari janji, selama-lamanya orang tidak akan percaya.

LEMAH.
200. Lemah tak patah, lunak tak hancur.
- kelihatan tak berdaya, tetapi tak dapat dipermainkan.

LEMPAR.
201. Lempar batu sembunyi tangan.
- melakukan pekerjaan yang membikin kacau, tapi seolah-olah tidak tahu apa-apa.

LIDAH
202. Berkata peliharakan liddah, berjalan peliharakan kaki.
- berhati-hati dalam mengatakan atau berbuat sesuatu, jangan sampai melakukan kesalahan.

Sabtu, 24 Maret 2012

300 Peribahasa INDONESIA Untuk SD dan SLTP BAB III



BUAH.
102. Sebab buah dikenal pohonnya.
- tingkah laku, budi bahasa, dan perangai seseorangdapat menentukan ketinggian budinya.

103. Buah manis berulat didalamnya.
- kata- katanya sangat manis dan menarik, tapi hatinya jahat.

BUAYA.
104. Lepas dari mult buaya, masuk kedalam mulut harimau.
- sama besar bahayanya.

BUDI.
105. Yang elok budi, yang indah bahasa.
- budi bahasa yang baik itulah yang menyelamatkan kita.

106. Sebab budi boleh kedapatan.
- jatuh kehormatannya, karena tingkah laku yang jelek.

BUIH.
107.Kalau pandai meniti buih, selamat badan kesebrang.
- jika keras kemauan untuk mengerjakan sesuatu, walaupun susah niscaya berhasil pula.

BUKIT.
108. Berdikit-dikit, lama-lama menjadi bukit.
- ilmu atau harta yng dikumpulkan dari sedikit, lama – lama menjadi banyak.

109. Kebukit sama mendaki, ke lurah sama menuruni.
- sama- sama senang dan sama-sama susah.

110. Tak ada bukit yang tak dapat didaki, tak ada lurah yang tak dapat di turuni.
- tak ada pekerjaan yang susah, jika dikerjakan dengan kesungguhan.

BULAN.
111. Bagai bulan kesiangan.
- perwan yang pucat muka nya, karena kurang tidur.

112. Seperti kejatuhan bulan.
- mendapatkan keuntungan yang sangat besar.

113. Seperti bualan dengan matahari.
- perjodohan yang sesuai.

114. Sicibol merindukan bulan.
- menghendaki sesuatu yang mustahil.

BUMI.
115. Bumi dipijak, langit di junjung.
- mengerjakan dan menjunjung tinggi segala perintah dan nasehatnya.

116. Bagai bumi dan langit.
- perbedaan yang sangat besar.
BUNDA.
117. Jangan salahkan bunda yang mengandung, salah oleh badan yang buruk pinta.
- menyesali untung yang merugikan.

BUNGA.
118. Dimana bunga kembang, disitu kumbang banyak.
- di tempat gadis yang cantik disitu biasanya berkumpul para pemuda.

119. Bunga yang harum itu ada juga durinya.
- tak ada yang sempurna, walaupun sedikit pasti ada celanya.

BURUNG.
120. Harapkan burungterbang tinggi, punai ditangan dilepaskan.
- mengharapkan keuntungan yang sangat besar yang belum tentu didapatkan, keuntungan yang kecil telah dilepaskan.

BUTA.
121.  Seperti orang buta kehilangan tongkat.
- dalam keadaan yang sulit, tak tahu akal untuk berbuat sesuatu.

CACING.
122. Seperti cacing kepanasan.
- orang yang gelisah.

CERMIN.
123. Janganbercermin di air keruh.
- jangan lah mencontoh hal yang buruk.

124. Buruk muka, cermin dibelah.
- kesalahan sendiri tetapi dijatuhkan kepada orang lain.

CUPAK.
125. Cupak sepanjang betung, adat sepanjang jalan.
- mengerjakan sesuatu hendaklah menurut aturan yang berlaku.

DALAM.
126. Dalam laut dapat diduga, dalam hati siapa tahu.
- tidak dapat mengetahui isi hati orang lain.

DATANG.
127. Datang tampak muka, pergi tampak punggung.
- waktu datang baik, waktu perginya pun harus baik pula.

DAYUNG.
128. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.
- dapat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang bersamaan.

DAPAT.
129. Mendapat sama berlaba, merugi sama kehilangan.
- se ia sekata, sejalan sepikiran, sehina semalu.

DARAH.
130. Orang yang berdarah biru.
- orang bangsawan.

131. Menjadi darah daging.
- menjadi kebiasaan yang telah mendalam dan tak dapat diubah lagi.

DUDUK.
132. Duduk salah, berdiri pun salah.
- serba salah.

133. Belum duduk sudah meluncur.
- melakukan pekerjaan dengan tergesa-gesa, tanpa berpikir lebih dahulu.

134. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi.
- sederajat.

DURI.
135. Seperti duri dalam daging.
- hati yang sangat sakit, karena kata-kata yang meluakai perasaan.

DURIAN.
136. Mendapat durian runtuh.
- mendapat keuntungan/rezeki yang besar dengan tak terduga.

ELOK.
137. Elok bahasa akan bekal hidup, elok budi akan bekal mati.
- dengan berbudi bahasa yang baik orang akan tetap dikenal dan disayang selama seseorang itu masih hidup ataupun sesudah mati.

EMAS.
138. Utang emas dapat dibayar, utang budi dibawa mati.
- budi yang baik itu akan di ingat selama-lamanya.

139.  Kalau ada ber emas hidup, tiada ber emas mati.
- tiadak akan menederita kesusahan hidup, jika mempunyai penghasilan yang tetap.

EMPEDU.
140. Bagai empedu lekat dihati.
- kasih sayang yang sangat mesra dan tidak dapat diceraikan.

GADING.
141. Tak ada gading yang tak retak.
- tak ada sesuatu yang sempurna, walaupun sedikit pasti ada cacatnya.

142. Semahal-mahal gading, kalau patah tidak berguna.
- semulia-mulianya orang, kalau ia berbuat kejahatan, tentu tak akan berharga lagi dalam masyarakat.

GAJAH.
143. Gajah mati karena gadingnya.
- binasa karena kekayaannya atau kebesarannya.

144. Gajah berjuang dengan gajah, pelanduk mati ditengah tengah.
- jika terjadi pertengkaran para pemimpin rakyat jelata yang menjadi kurban.

GAYUNG.
145. Gayung bersambut, kata berjawab.
- dengarkan dulu kata orang lain, baru kita memberikan tanggapan.

GARAM.
146. Membuang garam dilaut.
- memberikan pertolongan kepada orang yang tidak membutuhkan  pertolongan.

147. Garam dilaut, asam digunung, akhirnya bertemu dalam belanga.
- kalau sudah jodoh meskipun berlainan tempat akan bertemu juga.

GARUK.
148. Belum berkuku hendak menggaruk.
- belum berkuasa sudah berlagak mencari kesalahan orang lain.

GEMUK.
149. Gemuk membuat lemak, cerdik membuang kawan.
- orang yang tiadak mengindahkan kaum kerabatnya.

GULA.
150. Semanis-manis gula ada pasir didalamnya.
- kata-kata yang manis kadang kala mengandung tipu muslihat.

151. Hitam-hitam gula jawa.
- walaupun hitam tapi manis wajahnya.

GUNUNG.
152. Takkan lari gunung dikejar, hilangkabut tampaklah ia.
- mengerjakan sesuatu hendaklah hati-hati agar selamat.

153. Mksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai.
- mempunyai cita-cita yang tinggi, tetapi tak mampu untuk mencapainya.

154. Rendah gunung, tinggi harapan.
- meskipun keadaan kurang memuaskan, tetapi mempunyai harapan yang tinggi.

HARI.
155. Hari pagi dibuang-buang, hari petang dikejar-kejar.
- pekerjaan yang slalu ditunda-tunda untuk mengerjakan, akhirnya terbengkalai.

HARIMAU.
156. Sudah masuk kedalam mulut harimau.
- talah pasti mati atau sengsara, karena tidak mungkin tertolong lagi.

157. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama.
- orang yang selama hidupnya bertingkah laku dan berbuat baik, setelah matinya pun tetap dikenang.

158. Takkan harimau makan anaknya.
- mustahil seseorang mencelakakan anak nya, walaupun berdosa besar sekalipun.

HATI.
159. Hati tak lepas,dendam tak sudah.
- belum memperoleh kepuasan.

160. Hati bagai pelepahjantung bagai jantung pisang, telinga bagai telinga rawah.
- orang yang tidak mempunyai perasaan halus, tidak tahu membedakan baik dan buruk.

Rabu, 21 Maret 2012

300 Peribahasa INDONESIA Untuk SD dan SLTP BAB II


APUNG.

52. Terapung sama hanyut, terendam sama basah.
- se ia sekata, sehidup semati , sehina semalu.

53. Terapung tak hanyut, terendam tak basah.
- perkara yang belum selesai.

54. Laksana terapung ditengah laut, dipukul ombak jatuh ketepi.
- Suatu perkara yang yang terkatung katung tidak menentu.

ARAH.

55. Arah bertukar jalan.
- cita-cita ( tujuan) sama, tetapi cara mencapainya berbeda jalan.

ARANG.

56. Arang habis besi binasa, tukang pekerja penat saja.
- suatu hal yang tidak menguntung kan bahkan merugikan.

57. Tercoreng arang didahi.
- mendapatkan malu karena perbuatan kita.

58. Terpijak arang, hitam taplak.
- perbuatan yang jahat, buruk akibatnya.
  
ASAM.

59. asam didarat, garam dilaut, bertemu dalam belanga.
- jika sudah jodoh, walaupun berbeda tempat tinggal, akhirnya bertemu juga.

60.  Sudah tahu asam garamnya.
- sudah diketahu keadaan yang sebenarnya.

61. Sudah seasam segaram.
- sudah tidak ada kekurangannya.


AYAM.


62. Seperti ank ayam yang kehilangan induknya.
- menderita kesukaran karena kehilangan/ ditinggalkan pemimpinnya.

63. Seperti ayam pulang ke lesung.
- kembali ketempat yang cocok dan disenangi.

64. Seperti musang berbulu ayam.
- pura - pura berbuat baik untuk menutupi kejelekannya.

65. Seciap bagi ayam, sedencing bagai besi.
-  se ia sekata, sehina semalu.


BADAK.


66. Anak badak di hambat-hambat.
- janganlah dengan sengaja mencari bahaya.

67. Seperti kulit badak.
- orang tidak berperasan.


BADAN.


68. Biarpun penat badan, asalkan hati suka.
- pekerjaan yang berat tidak akan terasa, biladi kerjakan dengan hati riang.

69. Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang juga.
- budi yang baik, takkan terlupakan selama-lamanya.

70. Selama hayat di kandung badan.
- selama masih hidup.


BAHASA.

71. Bahasa menunjukkan bangsa.
- tuturkata seseorang menunjukkan asal usulnya.

72. Bahasa dan bangsa itu tiada dijual atau dibeli.
- kita dihargai dan dihormati orang,karena budi bahasa, tingkah laku dan perangai kita baik.


BANGAU.


73.Setinggi - tinggi terbang burung bangau, hinggapnya kekubangan juga.
- sejauh-jauh orang merantau, akhirnya pulang kekampung halamannya pula.


BANTAL.

74. Orang mengantuk sorongkan bantal.
- memperuleh sesuatu yang sesuai dengan yang di inginkan.

BARA.

75. Bagai berpijak di atas bara hangat.
- gelisah karena sedang ditimpa kemalangan. 

 
BAU
76. Bau busuk, tiada tiada bangkai.
- tuduhan yang benar karena tidak ada bukti.

77. Jauh bau bunga, dekat bau tahi.
- saudara yang berdekatan biasanya sering bertengkar, bila berjauhan saling merindukan.

BAYANG.
78. Bayang-bayang sepanjang badan, selimut sepanjang tubuh.
- pengeluaran harus disesuaikan dengan pendapatan/penghasilan.

BELI.
79. Membeli tak memakai,memasak tak memakan.
- berusaha dengan susah payah tetapi tidak menikmati hasilnya.

BELUT.
80. Licin bagai belut.
- tak akan mudah ditipu orang karena cerdiknya.

81. Belut kena ranjau.
- orang yang licin, dapat ditipu orang.

BEBAN.
82. Ibarat beban, belum lepas dari bahu.
- masih tetap ditanggungan kita.

83. Seberat-berat beban, laba jangan ditinggalkan.
- walau pekerjaan itu sangat berat, kalau keuntungan besar, harus tetap diselesaikan.

BENANG.
84. Menegakkan benang basah.
- mengerjakan sesuatu yang sia-sia.

85. Sehari selembar benang, lama-lama menjadi kain.
- pekerjaan yang banyak dan sulitpun bila dikerjakan dengan sabar dan tekun, lambat laun dapat di selesaikan juga.

86. Putus benang dapat disambung, putus arang susah sekli.
- berselisih dengan keluarga, mudah berbaik kembali, berselisih dengan orang lain susah berbaik kembali.

BERANI.
87. Berani malu, takut mati.
- berani melanggar larangan, akhirnya menyesal.

88. Berani hilang tak hilang, mati tak mati.
- beranilah mengerjakan sesuatu, jangan bimbang, pasti nanti akan tercapai.

89. Berani karena benar, takut karena salah.
- orang yang bersah senantiasa dalam keadaan ketakutan.

BERAT.
90. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.
- selalu senasib dan sependeritaan.

BESI.
91. Memanggang besi panas.
- mengerjakan sesuatu dengan perasaan takut dan khawatir.

BIBIR.
92. Bibir saya bukan diretak panas.
- apa yang saya katakana itu benar.

93. Hanya sampai di bibir saja.
- apa yang dikatakan tidak keluar dari hati sanubari.

BICARA.
94. Banyak bicara, sedikit bekerja.
- orang yang banyak bercakap biasanya sedikit saja yang diperbuat.

BIJI.
95. Tertanam biji hampa.
- usaha yang sia-sia, tidak mendatangkan hasil.

BIDAN.
96. Beranak tiada berbidan.
- menderita karena kebodohannya sendiri.

BINI.
97. Hilang bini dapat dicari, hilang budi badan celaka.
- istri yang meninggal dapat dicari, tetapi jika akal yang hilang mendatangkan celaka.

BILANG.
98. Berbilang dari esa, mengaji dari alif.
- mengerjakan sesuatu itu harus memulai dari permulaan, berangsur-angsur hingga selesai..

BINTANG.
99. Bintang dilangit dapat dibilang, tapi arang dimukanya ia tak sadar.
- kekurangan orng lain dapat diketahui, tetapi kekurangn diri sendiri tidak disadari.

BISA.
100. Allah bisa oleh karena biasa.
- dapat mengerjakan sesuatu dengan lancar, karena seringnya mengerjakan pekerjaan tersebut.

101. Pisau senjata tiada bisa, bisa lagi mulut manusia.
- kata-kata yang melukai hati, lebih sakit daripada tikaman pisau belati.

Selasa, 20 Maret 2012

300 Peribahasa INDONESIA Untuk SD dan SLTP


 

Kata Pengantar

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya telah dapat menyelesaikan blog ini yang saya ambil dari buku Buku Saku 300 Peribahasa INDONESIA. Yang dikarang oleh B.WIYOGO penerbit dan percetakan CV"SETI-AJI" Surakarta, jl. sidoluhur No. 66, Waringinrejo, Skh 57552, Telp : (0271) 42990 - 633480 Fax : 633480. Penulis Solo, Desember 1995. di tulis ulang baruh jaya, 21 maret 2012.

ABU

1. Kalah jadi abu,Menang jadi arang
- menang atau kalah sama saja.

 2. Sudah jadi abu arang.
- sudah rusak sama sekali.

ADA

3. Ada gula, Ada Semut.
- Orang yang kaya biasanya banyak dikunjungi orang - orang, yang ikut mengecap kenikmatan dari kekayaannya.

4. Asal ada, Kecil pun pada.
- jika tidak ada yang banyak, sedikitpun yang ada pada kita, itu berguna dan bermanfaat.

5. Ketika ada sama dimakan, jika tak ada sama ditahan.
- bahagia atau menderita dialami bersama - sama.

6. Ada uang abang disayang, jika tak ada uang abang dibuang.
- mau enaknya sendiri, tidak menghiraukan orang lain.

ADAT

7. Adat hidup tolong menolong, adat mati jenguk menjenguk.
- suka lah tolong menolong dalam menghadapi bermacam- macam kesukaran hidup. 

8. Adat muda menanggung rindu, adat tua menhan ragam.
-  orang yang muda harus sabar, bila mengirimkan sesuatu / cita - cita.

9. Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung.
- mengerjakan sesuatu, hendak lah menurut aturan yang berlaku.

10. Hidup dikandung hayat, mati dikandung tanah.
-  sebaiknya kita menurut kebiasaan yang baik.

AIR

11. Tambah air, Tambah sagu.
- kalau pekerjan bertmbah, tambah pula penghasilan.

12. Air beriak tanda tak dalam, 
- orang yanag sumbong biasanya bodoh.

13. Air susu dibalas dengan air tuba.
- kebaikan dibalas dengan kejahatan.

14. Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga.
- tingkah laku anak biasanya menurut contoh dari orang tua.

15. Air tenang menghanyutkan.
- orang yang pendiam biasanya banyak pengetahuannya.

16. Pandai berminyak air.
- pandai memanfaatkan yang kurang bermanfaat (berguna).

17. Menjilat air liur.
- sudah dibuang di pungut lagi.

18. Ada air, ada ikan.
- dimana kita tinggal disitulah terdapat rezeki.

19. Air yang tenang jangan disangka tiada berbuaya.
- orang yang pendiam itu jangan disangka penakut atau dapat dipermainkan begitu saja.

20. Bagai air didaun talas.
- tidak mempunyai kehendak yang tetap.

21. Orang haus diberi air, orang yang lapar diberi nasi.
- seseorang yang menderita tiba - tiba mendapatkan pertolongan.

22. Berkering air liur.
- memberi nasiahat kepada orang yang tidak mau di nasehati.

23. Tak air hujan di tampung.
- segala upaya dilakukannya walaupun dengan menjual harta bendanyauntuk mencapai suatu yang dimaksud.

AJAL. 

24. Sebelum ajal berpantang mati.
- kehidupan dan kematian, Tuhan lah yang menentukan.

AKAL
25. Lubuk akal tepian ilmu.
- orang yang cerdik pandai, tempat kita bertanya atau meminta nasehat.

AKAR
26. Telalh berurat dan berakar.
- telah menjadi kebiasaan, sulit untuk di ubah.
27. Bergantung pada akar lapuk.
- mengharapkan pertolongan kepada orang yang tidak dapat menolong.
28. Kalau pandai menyencang akar, mati lalu kepucuknya.
- seluruh bawahannya pasti akan menyerah, jika pemimpinnya sudah ditaklukkan.

ALU.
29. Alu patah, lesung ilang.
- ditimpa kemalangan terus menerus.
30. Bagai alu pencungkil duri.
- mengerjakan sesuatu yang sukar dikerjakan.

ANAK
31. Belum beranak sudah ditimbang.
- belum berhasil dalam mendapatkan sesuatu, tetapi hati sudah beranggapan bisa berhasil.
32. Anak dipangku dilepaskan, beruk di rimba di susukan.
- menyelesaikan perkara orang lain, sedangkan perkaranya sendiri dilupakan.
33. Menggantang anak ayam.
- mengerjakan sesuatu yang sia-sia.
34. Anak baik, menantu molek.
- mendapatkan bermacam-macam ke untungan.

ANJING.
35. Anjing galak, babi berani.
- sama-sama beraninya.
36. Seperti anjing dan kucing.
- hidupnya selalu dipenuhi pertengkaran, tidak pernah rukun.
37. Anjing di beri makan nasi bilakan kenyang.
- tak ada faedahnya kita berbuat kebaikan kepada orang yang jahat.
38. seperti anjing yang berebut tulang.
- orang yang tamak dan suka memperebutkan harta orang lain.
39.  Bagai anjing menggonggong di ekor gajah.
- orang yang hina atau orang miskin, melawan orang yang berkuasa atau orang kaya.

ANGAN-ANGAN 
40. Angan-angan mengikat tubuh.
- pikiran  yang banyak menyusahkan diri kita.

ANGIN
41. Angin tak dapat ditangkap, asap tidak dapat di genggam.
- tidak mungkin merahsiakan hal-hal yang sungguh ganjil.
42. Kemana angin bertiup di situ cendongnya.
- orang yang tidak mempunyai pendirian yang tetap, biasa nya mengikuti orang yang pandai.
43. Kalau tak ada angin yang bertiup, tak.kan pohon bergoyang.
- suatu kejadian sudah tentu ada penyebabnya.
44. Bagai menyaring angin.
- melakukan pekerjaan yang sia- sia.
45. tahu diangin turun naik.
- mengetahui betul pada perubahan dan keadaan yang baik atau yang buruk.

ANGUS.
46. Angus tiada berapi, karam tiada berair.
- sangat sedih karena ditimpa kemalangan/ penderiataan terus-menerus.

ANTAR.
47. Datang tak di jemput, pulang tak diantar.
- tidak diperlakukan sebagi mana mestinya.

API.
48. Kalau taj\k ada api, masakan ada asap.
- perbuatan yang jahat akhirnya akan tersiar pula.
49. Bagai api dengan asap.
- persahabatan yang erat sekali.
50. Api padam puntong berasap.
- memunculkan perkara yang sudah basi.
 51. Sepertia api dalam sekam.
- kejahatan atau dendam yang tidak diketahui, karena disembunyikan.

APUNG.

52. Terapung sama hanyut, terendam sama basah.
- se ia sekata, sehidup semati , sehina semalu.

53. Terapung tak hanyut, terendam tak basah.
- perkara yang belum selesai.

54. Laksana terapung ditengah laut, dipukul ombak jatuh ketepi.
- Suatu perkara yang yang terkatung katung tidak menentu.

ARAH.

55. Arah bertukar jalan.
- cita-cita ( tujuan) sama, tetapi cara mencapainya berbeda jalan.

ARANG.

56. Arang habis besi binasa, tukang pekerja penat saja.
- suatu hal yang tidak menguntung kan bahkan merugikan.

57. Tercoreng arang didahi.
- mendapatkan malu karena perbuatan kita.

58. Terpijak arang, hitam taplak.
- perbuatan yang jahat, buruk akibatnya.
  
ASAM.

59. asam didarat, garam dilaut, bertemu dalam belanga.
- jika sudah jodoh, walaupun berbeda tempat tinggal, akhirnya bertemu juga.

60.  Sudah tahu asam garamnya.
- sudah diketahu keadaan yang sebenarnya.

61. Sudah seasam segaram.
- sudah tidak ada kekurangannya.


AYAM.


62. Seperti ank ayam yang kehilangan induknya.
- menderita kesukaran karena kehilangan/ ditinggalkan pemimpinnya.

63. Seperti ayam pulang ke lesung.
- kembali ketempat yang cocok dan disenangi.

64. Seperti musang berbulu ayam.
- pura - pura berbuat baik untuk menutupi kejelekannya.

65. Seciap bagi ayam, sedencing bagai besi.
-  se ia sekata, sehina semalu.


BADAK.


66. Anak badak di hambat-hambat.
- janganlah dengan sengaja mencari bahaya.

67. Seperti kulit badak.
- orang tidak berperasan.


BADAN.


68. Biarpun penat badan, asalkan hati suka.
- pekerjaan yang berat tidak akan terasa, biladi kerjakan dengan hati riang.

69. Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang juga.
- budi yang baik, takkan terlupakan selama-lamanya.

70. Selama hayat di kandung badan.
- selama masih hidup.


BAHASA.

71. Bahasa menunjukkan bangsa.
- tuturkata seseorang menunjukkan asal usulnya.

72. Bahasa dan bangsa itu tiada dijual atau dibeli.
- kita dihargai dan dihormati orang,karena budi bahasa, tingkah laku dan perangai kita baik.


BANGAU.


73.Setinggi - tinggi terbang burung bangau, hinggapnya kekubangan juga.
- sejauh-jauh orang merantau, akhirnya pulang kekampung halamannya pula.


BANTAL.

74. Orang mengantuk sorongkan bantal.
- memperuleh sesuatu yang sesuai dengan yang di inginkan.

BARA.

75. Bagai berpijak di atas bara hangat.
- gelisah karena sedang ditimpa kemalangan. 

 
BAU
76. Bau busuk, tiada tiada bangkai.
- tuduhan yang benar karena tidak ada bukti.

77. Jauh bau bunga, dekat bau tahi.
- saudara yang berdekatan biasanya sering bertengkar, bila berjauhan saling merindukan.

BAYANG.
78. Bayang-bayang sepanjang badan, selimut sepanjang tubuh.
- pengeluaran harus disesuaikan dengan pendapatan/penghasilan.

BELI.
79. Membeli tak memakai,memasak tak memakan.
- berusaha dengan susah payah tetapi tidak menikmati hasilnya.

BELUT.
80. Licin bagai belut.
- tak akan mudah ditipu orang karena cerdiknya.

81. Belut kena ranjau.
- orang yang licin, dapat ditipu orang.

BEBAN.
82. Ibarat beban, belum lepas dari bahu.
- masih tetap ditanggungan kita.

83. Seberat-berat beban, laba jangan ditinggalkan.
- walau pekerjaan itu sangat berat, kalau keuntungan besar, harus tetap diselesaikan.

BENANG.
84. Menegakkan benang basah.
- mengerjakan sesuatu yang sia-sia.

85. Sehari selembar benang, lama-lama menjadi kain.
- pekerjaan yang banyak dan sulitpun bila dikerjakan dengan sabar dan tekun, lambat laun dapat di selesaikan juga.

86. Putus benang dapat disambung, putus arang susah sekli.
- berselisih dengan keluarga, mudah berbaik kembali, berselisih dengan orang lain susah berbaik kembali.

BERANI.
87. Berani malu, takut mati.
- berani melanggar larangan, akhirnya menyesal.

88. Berani hilang tak hilang, mati tak mati.
- beranilah mengerjakan sesuatu, jangan bimbang, pasti nanti akan tercapai.

89. Berani karena benar, takut karena salah.
- orang yang bersah senantiasa dalam keadaan ketakutan.

BERAT.
90. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.
- selalu senasib dan sependeritaan.

BESI.
91. Memanggang besi panas.
- mengerjakan sesuatu dengan perasaan takut dan khawatir.

BIBIR.
92. Bibir saya bukan diretak panas.
- apa yang saya katakana itu benar.

93. Hanya sampai di bibir saja.
- apa yang dikatakan tidak keluar dari hati sanubari.

BICARA.
94. Banyak bicara, sedikit bekerja.
- orang yang banyak bercakap biasanya sedikit saja yang diperbuat.

BIJI.
95. Tertanam biji hampa.
- usaha yang sia-sia, tidak mendatangkan hasil.

BIDAN.
96. Beranak tiada berbidan.
- menderita karena kebodohannya sendiri.

BINI.
97. Hilang bini dapat dicari, hilang budi badan celaka.
- istri yang meninggal dapat dicari, tetapi jika akal yang hilang mendatangkan celaka.

BILANG.
98. Berbilang dari esa, mengaji dari alif.
- mengerjakan sesuatu itu harus memulai dari permulaan, berangsur-angsur hingga selesai..

BINTANG.
99. Bintang dilangit dapat dibilang, tapi arang dimukanya ia tak sadar.
- kekurangan orng lain dapat diketahui, tetapi kekurangn diri sendiri tidak disadari.

BISA.
100. Allah bisa oleh karena biasa.
- dapat mengerjakan sesuatu dengan lancar, karena seringnya mengerjakan pekerjaan tersebut.

101. Pisau senjata tiada bisa, bisa lagi mulut manusia.
- kata-kata yang melukai hati, lebih sakit daripada tikaman pisau belati.