Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya telah dapat menyelesaikan blog ini yang saya ambil dari buku Buku Saku 300 Peribahasa INDONESIA. Yang dikarang oleh B.WIYOGO penerbit dan percetakan CV"SETI-AJI" Surakarta, jl. sidoluhur No. 66, Waringinrejo, Skh 57552, Telp : (0271) 42990 - 633480 Fax : 633480. Penulis Solo, Desember 1995. di tulis ulang baruh jaya, 21 maret 2012.
ABU
- menang atau kalah sama saja.
2. Sudah jadi abu arang.
- sudah rusak sama sekali.
ADA
3. Ada gula, Ada Semut.
- Orang yang kaya biasanya banyak dikunjungi orang - orang, yang ikut mengecap kenikmatan dari kekayaannya.
4. Asal ada, Kecil pun pada.
- jika tidak ada yang banyak, sedikitpun yang ada pada kita, itu berguna dan bermanfaat.
5. Ketika ada sama dimakan, jika tak ada sama ditahan.
- bahagia atau menderita dialami bersama - sama.
6. Ada uang abang disayang, jika tak ada uang abang dibuang.
- mau enaknya sendiri, tidak menghiraukan orang lain.
7. Adat hidup tolong menolong, adat mati jenguk menjenguk.
- suka lah tolong menolong dalam menghadapi bermacam- macam kesukaran hidup.
8. Adat muda menanggung rindu, adat tua menhan ragam.
- orang yang muda harus sabar, bila mengirimkan sesuatu / cita - cita.
9. Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung.
- mengerjakan sesuatu, hendak lah menurut aturan yang berlaku.
10. Hidup dikandung hayat, mati dikandung tanah.
- sebaiknya kita menurut kebiasaan yang baik.
AIR
11. Tambah air, Tambah sagu.
- kalau pekerjan bertmbah, tambah pula penghasilan.
12. Air beriak tanda tak dalam,
- orang yanag sumbong biasanya bodoh.
13. Air susu dibalas dengan air tuba.
- kebaikan dibalas dengan kejahatan.
14. Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga.
- tingkah laku anak biasanya menurut contoh dari orang tua.
15. Air tenang menghanyutkan.
- orang yang pendiam biasanya banyak pengetahuannya.
16. Pandai berminyak air.
- pandai memanfaatkan yang kurang bermanfaat (berguna).
17. Menjilat air liur.
- sudah dibuang di pungut lagi.
18. Ada air, ada ikan.
- dimana kita tinggal disitulah terdapat rezeki.
19. Air yang tenang jangan disangka tiada berbuaya.
- orang yang pendiam itu jangan disangka penakut atau dapat dipermainkan begitu saja.
20. Bagai air didaun talas.
- tidak mempunyai kehendak yang tetap.
21. Orang haus diberi air, orang yang lapar diberi nasi.
- seseorang yang menderita tiba - tiba mendapatkan pertolongan.
22. Berkering air liur.
- memberi nasiahat kepada orang yang tidak mau di nasehati.
23. Tak air hujan di tampung.
- segala upaya dilakukannya walaupun dengan menjual harta bendanyauntuk mencapai suatu yang dimaksud.
AJAL.
24. Sebelum ajal berpantang mati.
- kehidupan dan kematian, Tuhan lah yang menentukan.
AKAL
25. Lubuk akal tepian ilmu.
- orang yang cerdik pandai, tempat kita bertanya atau meminta nasehat.
AKAR
26. Telalh berurat dan berakar.
- telah menjadi kebiasaan, sulit untuk di ubah.
27. Bergantung pada akar lapuk.
- mengharapkan pertolongan kepada orang yang tidak dapat menolong.
28. Kalau pandai menyencang akar, mati lalu kepucuknya.
- seluruh bawahannya pasti akan menyerah, jika pemimpinnya sudah ditaklukkan.
ALU.
29. Alu patah, lesung ilang.
- ditimpa kemalangan terus menerus.
30. Bagai alu pencungkil duri.
- mengerjakan sesuatu yang sukar dikerjakan.
ANAK
31. Belum beranak sudah ditimbang.
- belum berhasil dalam mendapatkan sesuatu, tetapi hati sudah beranggapan bisa berhasil.
32. Anak dipangku dilepaskan, beruk di rimba di susukan.
- menyelesaikan perkara orang lain, sedangkan perkaranya sendiri dilupakan.
33. Menggantang anak ayam.
- mengerjakan sesuatu yang sia-sia.
34. Anak baik, menantu molek.
- mendapatkan bermacam-macam ke untungan.
ANJING.
35. Anjing galak, babi berani.
- sama-sama beraninya.
36. Seperti anjing dan kucing.
- hidupnya selalu dipenuhi pertengkaran, tidak pernah rukun.
37. Anjing di beri makan nasi bilakan kenyang.
- tak ada faedahnya kita berbuat kebaikan kepada orang yang jahat.
38. seperti anjing yang berebut tulang.
- orang yang tamak dan suka memperebutkan harta orang lain.
39. Bagai anjing menggonggong di ekor gajah.
- orang yang hina atau orang miskin, melawan orang yang berkuasa atau orang kaya.
ANGAN-ANGAN
40. Angan-angan mengikat tubuh.
- pikiran yang banyak menyusahkan diri kita.
ANGIN
41. Angin tak dapat ditangkap, asap tidak dapat di genggam.
- tidak mungkin merahsiakan hal-hal yang sungguh ganjil.
42. Kemana angin bertiup di situ cendongnya.
- orang yang tidak mempunyai pendirian yang tetap, biasa nya mengikuti orang yang pandai.
43. Kalau tak ada angin yang bertiup, tak.kan pohon bergoyang.
- suatu kejadian sudah tentu ada penyebabnya.
44. Bagai menyaring angin.
- melakukan pekerjaan yang sia- sia.
45. tahu diangin turun naik.
- mengetahui betul pada perubahan dan keadaan yang baik atau yang buruk.
ANGUS.
46. Angus tiada berapi, karam tiada berair.
- sangat sedih karena ditimpa kemalangan/ penderiataan terus-menerus.
ANTAR.
47. Datang tak di jemput, pulang tak diantar.
- tidak diperlakukan sebagi mana mestinya.
API.
48. Kalau taj\k ada api, masakan ada asap.
- perbuatan yang jahat akhirnya akan tersiar pula.
49. Bagai api dengan asap.
- persahabatan yang erat sekali.
50. Api padam puntong berasap.
- memunculkan perkara yang sudah basi.
51. Sepertia api dalam sekam.
- kejahatan atau dendam yang tidak diketahui, karena disembunyikan.
APUNG.
ARAH.
ARANG.
59. asam didarat, garam dilaut, bertemu dalam belanga.
- jika sudah jodoh, walaupun berbeda tempat tinggal, akhirnya bertemu juga.
AYAM.
BADAK.
BADAN.
BAHASA.
BANGAU.
BANTAL.
BARA.
52. Terapung sama hanyut, terendam sama basah.
- se ia sekata, sehidup semati , sehina semalu.
53. Terapung tak hanyut, terendam tak basah.
- perkara yang belum selesai.
54. Laksana terapung ditengah laut, dipukul ombak jatuh ketepi.
- Suatu perkara yang yang terkatung katung tidak menentu.
ARAH.
55. Arah bertukar jalan.
- cita-cita ( tujuan) sama, tetapi cara mencapainya berbeda jalan.
ARANG.
56. Arang habis besi binasa, tukang pekerja penat saja.
- suatu hal yang tidak menguntung kan bahkan merugikan.
57. Tercoreng arang didahi.
- mendapatkan malu karena perbuatan kita.
58. Terpijak arang, hitam taplak.
- perbuatan yang jahat, buruk akibatnya.
ASAM.
59. asam didarat, garam dilaut, bertemu dalam belanga.
- jika sudah jodoh, walaupun berbeda tempat tinggal, akhirnya bertemu juga.
60. Sudah tahu asam garamnya.
- sudah diketahu keadaan yang sebenarnya.
61. Sudah seasam segaram.
- sudah tidak ada kekurangannya.AYAM.
62. Seperti ank ayam yang kehilangan induknya.
- menderita kesukaran karena kehilangan/ ditinggalkan pemimpinnya.
63. Seperti ayam pulang ke lesung.
- kembali ketempat yang cocok dan disenangi.
64. Seperti musang berbulu ayam.
- pura - pura berbuat baik untuk menutupi kejelekannya.
65. Seciap bagi ayam, sedencing bagai besi.
- se ia sekata, sehina semalu.
BADAK.
66. Anak badak di hambat-hambat.
- janganlah dengan sengaja mencari bahaya.
67. Seperti kulit badak.
- orang tidak berperasan.
BADAN.
68. Biarpun penat badan, asalkan hati suka.
- pekerjaan yang berat tidak akan terasa, biladi kerjakan dengan hati riang.
69. Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang juga.
- budi yang baik, takkan terlupakan selama-lamanya.
70. Selama hayat di kandung badan.
- selama masih hidup.
BAHASA.
71. Bahasa menunjukkan bangsa.
- tuturkata seseorang menunjukkan asal usulnya.
72. Bahasa dan bangsa itu tiada dijual atau dibeli.
- kita dihargai dan dihormati orang,karena budi bahasa, tingkah laku dan perangai kita baik.
BANGAU.
73.Setinggi - tinggi terbang burung bangau, hinggapnya kekubangan juga.
- sejauh-jauh orang merantau, akhirnya pulang kekampung halamannya pula.
BANTAL.
74. Orang mengantuk sorongkan bantal.
- memperuleh sesuatu yang sesuai dengan yang di inginkan.
75. Bagai berpijak di atas bara hangat.
- gelisah karena sedang ditimpa kemalangan.
BAU
76. Bau busuk, tiada tiada
bangkai.
-
tuduhan yang benar karena tidak ada bukti.
77. Jauh bau bunga, dekat bau
tahi.
-
saudara yang berdekatan biasanya sering bertengkar, bila berjauhan saling
merindukan.
BAYANG.
78.
Bayang-bayang sepanjang badan, selimut sepanjang tubuh.
-
pengeluaran harus disesuaikan dengan pendapatan/penghasilan.
BELI.
79.
Membeli tak memakai,memasak tak memakan.
-
berusaha dengan susah payah tetapi tidak menikmati hasilnya.
BELUT.
80.
Licin bagai belut.
-
tak akan mudah ditipu orang karena cerdiknya.
81. Belut kena ranjau.
- orang yang licin, dapat ditipu
orang.
BEBAN.
82.
Ibarat beban, belum lepas dari bahu.
-
masih tetap ditanggungan kita.
83.
Seberat-berat beban, laba jangan ditinggalkan.
-
walau pekerjaan itu sangat berat, kalau keuntungan besar, harus tetap
diselesaikan.
BENANG.
84.
Menegakkan benang basah.
-
mengerjakan sesuatu yang sia-sia.
85.
Sehari selembar benang, lama-lama menjadi kain.
-
pekerjaan yang banyak dan sulitpun bila dikerjakan dengan sabar dan tekun,
lambat laun dapat di selesaikan juga.
86.
Putus benang dapat disambung, putus arang susah sekli.
-
berselisih dengan keluarga, mudah berbaik kembali, berselisih dengan orang lain
susah berbaik kembali.
BERANI.
87. Berani malu, takut mati.
- berani melanggar larangan,
akhirnya menyesal.
88.
Berani hilang tak hilang, mati tak mati.
-
beranilah mengerjakan sesuatu, jangan bimbang, pasti nanti akan tercapai.
89.
Berani karena benar, takut karena salah.
-
orang yang bersah senantiasa dalam keadaan ketakutan.
BERAT.
90.
Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.
-
selalu senasib dan sependeritaan.
BESI.
91.
Memanggang besi panas.
-
mengerjakan sesuatu dengan perasaan takut dan khawatir.
BIBIR.
92.
Bibir saya bukan diretak panas.
-
apa yang saya katakana itu benar.
93. Hanya sampai di bibir saja.
- apa yang dikatakan tidak keluar
dari hati sanubari.
BICARA.
94. Banyak bicara, sedikit
bekerja.
- orang yang banyak bercakap
biasanya sedikit saja yang diperbuat.
BIJI.
95.
Tertanam biji hampa.
-
usaha yang sia-sia, tidak mendatangkan hasil.
BIDAN.
96.
Beranak tiada berbidan.
-
menderita karena kebodohannya sendiri.
BINI.
97. Hilang bini dapat dicari,
hilang budi badan celaka.
- istri yang meninggal dapat
dicari, tetapi jika akal yang hilang mendatangkan celaka.
BILANG.
98. Berbilang dari esa, mengaji
dari alif.
- mengerjakan sesuatu itu harus
memulai dari permulaan, berangsur-angsur hingga selesai..
BINTANG.
99. Bintang dilangit dapat
dibilang, tapi arang dimukanya ia tak sadar.
- kekurangan orng lain dapat
diketahui, tetapi kekurangn diri sendiri tidak disadari.
BISA.
100. Allah bisa oleh karena
biasa.
- dapat mengerjakan sesuatu
dengan lancar, karena seringnya mengerjakan pekerjaan tersebut.
101. Pisau senjata tiada bisa,
bisa lagi mulut manusia.
- kata-kata yang melukai hati,
lebih sakit daripada tikaman pisau belati.
Terimakasih postingnya menolong saya, dan mudah2han bermanfaat utk siswa siswi kami.
BalasHapusTERIMAKASIH, INI SANGAT BERGUNA
BalasHapus