Pengikut

Minggu, 25 Maret 2012

300 Peribahasa INDONESIA Untuk SD dan SLTP BAB VI

HEMAT.
161. Hemat pangkal kaya, sia-sia utang tumbuh.
- barang siapa ingin kaya hendaklah hemat dan menabung, pemborosan pasti mempunyai banyak utang.

HIDUNG.
162. Seperti kerbau dicocok di hidung.
- tidak membantah, selalu menurut saja.

HIDUP.
163. Dari pada hidup bercermin bangkai, lebih baik mati berkalang tanah.
- lebih baik mati dari pada hidup menanggung malu.

164. Hidup segan, mati tak mau.
- hidup penuh kesusahan, karena lama menanggung sakit.

165. Hidup dikandung adat, mati dikandung tanah.
- selama kita hidup harus menaati aturan-aturan atau hukum, karena pada akhirnya kitapun mati dan harus mempertanggung jawabkan kehidupan kita dimuka bumi ini.

HILANG.
166. Hilang tak tentu rimbanya, mati tak tentu kuburnya.
- tak berketentuan, belum ada kepastiannya.

HUJAN.
167. Hujan emas di negri orang, hujan batu dinegri sendiri, baik juga di negri sendiri.
- betapa mulianya diperantauan, lebih bahagia/lebih senang di negri sendiri.

168. Tak lapuk karena hujan, tak lekang karena panas.
- tidak dapat berubah ( tetap).

HULU.
169. Dihulunya keruh, dimuaranya pun keruh.
- jika permulaannya jelek, akhirnya pun jelek juga.

IBU.
170. Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah.
- kasih ibu tiada terhingga, tetapi kasih anak terbatas, kadang-kadang tidak ada sama sekali.

IKAN.
171. Seperti ikan pulang kelubuk.
- orang yang pulang ketempat asalnya, tak mudah ia pergi lagi.

172. Ikan gantung, kucing tunggu
- kesal melihat barang yang diinginkan,tetapi tidak mungngkin didapatkan.

173. Ikannya belum didapat,tetapi airnya sudah keruh.
- tindakan yang tidak bijaksana.

IKUT.
 174. Ikut hati mati, ikut rasa binasa, ikut mata buta.
- janganlah menuruti hawa nafsu, supaya selamat.

IRIS.
175. Bagai di iris denagan sembilu.
- sakit hati yang sangat sedih.

ITIK.
176. Seperti iti pulang petang.
- jalannya tidak benar (suka menyeleweng).

177.Tak usah itik di ajar berenang.
- tidak berguna mengajarkan sesuatu kepada orang yang sudah tahu.

INDAH.
178. Indah kabar daripada rupa.
- lebih bagus apa yang dikabarkan daripada kenyataannya.

JANTUNG.
179. Makan hati berulam jantung.
- sangat sedih melihat kelakuan keluarga yang kurang baik.

JATUH.
180. Sudah jatuh, ditimpa tangga.
- ditimpa musibah berturut – turut.

181. Buah jatuh kepangkalnya.
- tabiat oarang tuaturun kepadanya.

KACANG.
182. Karena panas hari, lupa kacang akan kulitnya.
- seseorang yang telah dapat kebahagiaan, lupa kepada orang yang pernah menolong nya.

KAKI.
183. Berjalan peliharakan kaki, berkata peliharakan lidah.
- mengerjakan atau berbuat sesuatu harus berhati-hati, karena jika sudah salah tak dapat diperbaiki lagi, kata kata yang salah atau jelek tak mudah ditrik kembali.

184. Cepat kaki, ringan tangan.
- selalu cepat atau siap menolong orang lain.

KAPAL.
185. Besar kapal, besar gelombang.
- makin tinggi kedudukan makin banyak rintangan.

KATAK.
186. Seperti katak dibawah tempurung.
- orang yang kurang luas pandangannya.

187. Katak hendak jadi lembu.
- hendak meniru kelakuan orang yang besar, akibatnya kesusahan yang didapat.

KAYA.
188. Rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya.
- ingin pandai hendaklah belajar, dan bila ingin kaya berhematlah.

KAWAN.
189. Menohok kawan seiring.
- mencelakakan kawan sendiri.

KERBAU.
190. Seperti kerbau dicocok di hidung.
- orang yang bodoh dan selalu menurut saja.

KENAL.
191. Karena tak kenal, maka tak sayang.
- jika belum mengetahui, kita belum dapat mengatakan baik buruknya.

KERIS.
192. Seperti keris makan tuan.
- tipu daya yang dipakai akhirnya membinasakan diri sendiri.

KULIT.
193. Karena tebal kulit muka.
- orang yang tidak mempunyai rasa malu.

KUMAN.
194. Kuman disebrang lautan tampak, gajah dipeluuk mata tiada tampak.
- kesalahan orang lain yang kecil diketahui, kesalahan diri sendiri yang sangat besar tiada diketahui.

LABA.
195. Laba sama dibagi, rugi sama diterjuni.
- sama- sama beruntung dan sama- sama merugi.

196. Belum tahu akan laba merugi.
- belum berpengalaman hingga belum dapat membedakan baik dan buruk.

LADANG.
197. Lain lading lain belalang, lain lubuk lain ikannya.
- masing-masing daerah mempunyai adat istiadat sendiri-sendiri.

LAMPU.
198. Seperti lampu kekurangan minyak,
- seseorang yang miskin, yang hidupnya makin hari makin susah.

LANCUNG.
199. Sekali lancung keujian, seumur hidup orang tak percaya.
- sekali saja kita mengingkari janji, selama-lamanya orang tidak akan percaya.

LEMAH.
200. Lemah tak patah, lunak tak hancur.
- kelihatan tak berdaya, tetapi tak dapat dipermainkan.

LEMPAR.
201. Lempar batu sembunyi tangan.
- melakukan pekerjaan yang membikin kacau, tapi seolah-olah tidak tahu apa-apa.

LIDAH
202. Berkata peliharakan liddah, berjalan peliharakan kaki.
- berhati-hati dalam mengatakan atau berbuat sesuatu, jangan sampai melakukan kesalahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar