LUBANG.
203. Barang siapa menggali lubang, ia akan terperosok kedalamnya.
- barang siapa mencelakakan orang lain, maka ia akan memikul akibat dari perbuatannya.
204. Gali lubang, tutup lubang.
- berhutang terus menerus, yang lama dibayar dengan berhutang lagi.
LUMPUR.
205. Beroleh lumpur di tempat kering.
- selalu mendapat kesusahan dengan tidak ada sebab-sebabnya.
206. Diluar bagai madu, didalam bagai empedu.
- kata-katanya manis, tetapi hatinya jahat.
207. Manis bagai madu, pahit bagai empedu.
- kalao baik sangat baik, kalao marah sangat marah.
208. Mahal di beli, sukar (susah) dicari.
- suatu barang yang sukar ( susah ) didapatkan.
MALANG.
209. Malang tak boleh ditolak,mujur tak boleh di raih.
- kita tak dapat menentukan nasif buruk atau baik.
210. Malu bertanya sesat di jalan.
- jangan lah malu bertanya kalau belum tau.
211. Malu-malu kucing.
- pura-pura malu.
212. Habis manis sepah dibuang.
- setelah tak berguna dibuang begitu saja.
213. Lewat di manis masam,ewat diharum busuk.
- mulanya saling menyayangi, pada akhirnya saling bertentangan.
214. Mara jangan dipakai, rezeki jangan ditolak.
- jangan menolak rezeki walaupun sedikit dan janganlah mencari-cari kesusahan.
MASAK.
215. Masak diluar , mentah didalam.
- manis tutur katanya, busuk hatinya.
MATA.
216. Hilang dimata, dihati jangan.
- walaupun saling berjauhan, tetapi tetap lekat dihati.
MUKA.
217. Mengambil muka.
- berkelakuan baik supaya disayangi orang lain.
MULUT.
218. Murah dimulut, mahal ditimbangan
- mudah menjanjikan sesuatu, tetapi tak satupun yang ditepati.
MUSUH.
219. Musuh dalam selimut.
- musuh dari kawan sendiri.
NANGKA.
220. Siapa makan nangka, maka akan kena getah nya.
- kita harus bertanggung jawab atas perbuatan yang kita lakukan dan memikul segala akibatnya.
NASI.
221. Nasi sudah menjadi bubur.
- perbuatan yang terlanjur dilakukan tak mungkin diperbaiki lagi.
222. Nasi dimakan rasa sekam, air diminum rasa duri.
- sangat beduka cita.
223. Sambil berdiang nasi masak.
- sambil mengerjakan sesuatu pekerjaan, selesai juga pekerjaan yang lain.
NILA.
224. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.
- kebaikan yang banyak terhapus oleh kesalahan yang sedikit.
PADI.
225. Bagai menumbuk padi hampa.
- seseorang yang diberitakan kaya, tetapi sebenarnya miskin.
226. Seperti ilmu padi, kian berisi kian merunduk.
- orang yang makin tinggi ilmunya, makin ia merendahkan dirinya kepada siapa pun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar