Pengikut

Sabtu, 24 Maret 2012

300 Peribahasa INDONESIA Untuk SD dan SLTP BAB III



BUAH.
102. Sebab buah dikenal pohonnya.
- tingkah laku, budi bahasa, dan perangai seseorangdapat menentukan ketinggian budinya.

103. Buah manis berulat didalamnya.
- kata- katanya sangat manis dan menarik, tapi hatinya jahat.

BUAYA.
104. Lepas dari mult buaya, masuk kedalam mulut harimau.
- sama besar bahayanya.

BUDI.
105. Yang elok budi, yang indah bahasa.
- budi bahasa yang baik itulah yang menyelamatkan kita.

106. Sebab budi boleh kedapatan.
- jatuh kehormatannya, karena tingkah laku yang jelek.

BUIH.
107.Kalau pandai meniti buih, selamat badan kesebrang.
- jika keras kemauan untuk mengerjakan sesuatu, walaupun susah niscaya berhasil pula.

BUKIT.
108. Berdikit-dikit, lama-lama menjadi bukit.
- ilmu atau harta yng dikumpulkan dari sedikit, lama – lama menjadi banyak.

109. Kebukit sama mendaki, ke lurah sama menuruni.
- sama- sama senang dan sama-sama susah.

110. Tak ada bukit yang tak dapat didaki, tak ada lurah yang tak dapat di turuni.
- tak ada pekerjaan yang susah, jika dikerjakan dengan kesungguhan.

BULAN.
111. Bagai bulan kesiangan.
- perwan yang pucat muka nya, karena kurang tidur.

112. Seperti kejatuhan bulan.
- mendapatkan keuntungan yang sangat besar.

113. Seperti bualan dengan matahari.
- perjodohan yang sesuai.

114. Sicibol merindukan bulan.
- menghendaki sesuatu yang mustahil.

BUMI.
115. Bumi dipijak, langit di junjung.
- mengerjakan dan menjunjung tinggi segala perintah dan nasehatnya.

116. Bagai bumi dan langit.
- perbedaan yang sangat besar.
BUNDA.
117. Jangan salahkan bunda yang mengandung, salah oleh badan yang buruk pinta.
- menyesali untung yang merugikan.

BUNGA.
118. Dimana bunga kembang, disitu kumbang banyak.
- di tempat gadis yang cantik disitu biasanya berkumpul para pemuda.

119. Bunga yang harum itu ada juga durinya.
- tak ada yang sempurna, walaupun sedikit pasti ada celanya.

BURUNG.
120. Harapkan burungterbang tinggi, punai ditangan dilepaskan.
- mengharapkan keuntungan yang sangat besar yang belum tentu didapatkan, keuntungan yang kecil telah dilepaskan.

BUTA.
121.  Seperti orang buta kehilangan tongkat.
- dalam keadaan yang sulit, tak tahu akal untuk berbuat sesuatu.

CACING.
122. Seperti cacing kepanasan.
- orang yang gelisah.

CERMIN.
123. Janganbercermin di air keruh.
- jangan lah mencontoh hal yang buruk.

124. Buruk muka, cermin dibelah.
- kesalahan sendiri tetapi dijatuhkan kepada orang lain.

CUPAK.
125. Cupak sepanjang betung, adat sepanjang jalan.
- mengerjakan sesuatu hendaklah menurut aturan yang berlaku.

DALAM.
126. Dalam laut dapat diduga, dalam hati siapa tahu.
- tidak dapat mengetahui isi hati orang lain.

DATANG.
127. Datang tampak muka, pergi tampak punggung.
- waktu datang baik, waktu perginya pun harus baik pula.

DAYUNG.
128. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.
- dapat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang bersamaan.

DAPAT.
129. Mendapat sama berlaba, merugi sama kehilangan.
- se ia sekata, sejalan sepikiran, sehina semalu.

DARAH.
130. Orang yang berdarah biru.
- orang bangsawan.

131. Menjadi darah daging.
- menjadi kebiasaan yang telah mendalam dan tak dapat diubah lagi.

DUDUK.
132. Duduk salah, berdiri pun salah.
- serba salah.

133. Belum duduk sudah meluncur.
- melakukan pekerjaan dengan tergesa-gesa, tanpa berpikir lebih dahulu.

134. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi.
- sederajat.

DURI.
135. Seperti duri dalam daging.
- hati yang sangat sakit, karena kata-kata yang meluakai perasaan.

DURIAN.
136. Mendapat durian runtuh.
- mendapat keuntungan/rezeki yang besar dengan tak terduga.

ELOK.
137. Elok bahasa akan bekal hidup, elok budi akan bekal mati.
- dengan berbudi bahasa yang baik orang akan tetap dikenal dan disayang selama seseorang itu masih hidup ataupun sesudah mati.

EMAS.
138. Utang emas dapat dibayar, utang budi dibawa mati.
- budi yang baik itu akan di ingat selama-lamanya.

139.  Kalau ada ber emas hidup, tiada ber emas mati.
- tiadak akan menederita kesusahan hidup, jika mempunyai penghasilan yang tetap.

EMPEDU.
140. Bagai empedu lekat dihati.
- kasih sayang yang sangat mesra dan tidak dapat diceraikan.

GADING.
141. Tak ada gading yang tak retak.
- tak ada sesuatu yang sempurna, walaupun sedikit pasti ada cacatnya.

142. Semahal-mahal gading, kalau patah tidak berguna.
- semulia-mulianya orang, kalau ia berbuat kejahatan, tentu tak akan berharga lagi dalam masyarakat.

GAJAH.
143. Gajah mati karena gadingnya.
- binasa karena kekayaannya atau kebesarannya.

144. Gajah berjuang dengan gajah, pelanduk mati ditengah tengah.
- jika terjadi pertengkaran para pemimpin rakyat jelata yang menjadi kurban.

GAYUNG.
145. Gayung bersambut, kata berjawab.
- dengarkan dulu kata orang lain, baru kita memberikan tanggapan.

GARAM.
146. Membuang garam dilaut.
- memberikan pertolongan kepada orang yang tidak membutuhkan  pertolongan.

147. Garam dilaut, asam digunung, akhirnya bertemu dalam belanga.
- kalau sudah jodoh meskipun berlainan tempat akan bertemu juga.

GARUK.
148. Belum berkuku hendak menggaruk.
- belum berkuasa sudah berlagak mencari kesalahan orang lain.

GEMUK.
149. Gemuk membuat lemak, cerdik membuang kawan.
- orang yang tiadak mengindahkan kaum kerabatnya.

GULA.
150. Semanis-manis gula ada pasir didalamnya.
- kata-kata yang manis kadang kala mengandung tipu muslihat.

151. Hitam-hitam gula jawa.
- walaupun hitam tapi manis wajahnya.

GUNUNG.
152. Takkan lari gunung dikejar, hilangkabut tampaklah ia.
- mengerjakan sesuatu hendaklah hati-hati agar selamat.

153. Mksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai.
- mempunyai cita-cita yang tinggi, tetapi tak mampu untuk mencapainya.

154. Rendah gunung, tinggi harapan.
- meskipun keadaan kurang memuaskan, tetapi mempunyai harapan yang tinggi.

HARI.
155. Hari pagi dibuang-buang, hari petang dikejar-kejar.
- pekerjaan yang slalu ditunda-tunda untuk mengerjakan, akhirnya terbengkalai.

HARIMAU.
156. Sudah masuk kedalam mulut harimau.
- talah pasti mati atau sengsara, karena tidak mungkin tertolong lagi.

157. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama.
- orang yang selama hidupnya bertingkah laku dan berbuat baik, setelah matinya pun tetap dikenang.

158. Takkan harimau makan anaknya.
- mustahil seseorang mencelakakan anak nya, walaupun berdosa besar sekalipun.

HATI.
159. Hati tak lepas,dendam tak sudah.
- belum memperoleh kepuasan.

160. Hati bagai pelepahjantung bagai jantung pisang, telinga bagai telinga rawah.
- orang yang tidak mempunyai perasaan halus, tidak tahu membedakan baik dan buruk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar